Langsung ke konten utama

Digitalisasi Informasi Logistik bukan sekadar JARGON!



Mengutip dari Wikipedia, digitalisasi informasi adalah proses mengubah berbagai informasi, kabar, atau berita dari format analog menjadi format digital sehingga lebih mudah untuk diproduksi, disimpan, dikelola, dan didistribusikan. Digitalisasi, sebuah kata yang terdengar modern namun sangat familiar di semua kalangan usia. Kata itu bukanlah jargon politik karena efek dari digitalisasi sudah sangat terasa.


 (Sumber Gambar : https://theloadstar.co.uk/wp-content/uploads/%C2%A9-Flynt-_l_36330368.jpg)



Setiap hari kita sudah berhadapan dengan proses digital, dari semua aplikasi di telepon genggam sampai akses internet dalam proses bisnis. Pertumbuhan dunia digital sangatlah pesat, begitu pula perkembangannya dalam dunia logistic. Saat ini, sudah banyak pelaku usaha logistic yang sangat melek teknologi, sudah banyak yang memakai aplikasi-aplikasi yang canggih buatan luar negeri.
Tetapi pertanyaannya adalah, apakah teknologi yang dikembangkan sudah sesuai dengan perkembangan dunia logistic nantinya?  Selain itu banyak pertanyaan-pertanyaan lain yang timbul : Inovasi apa yang akan tercipta karena digitalisasi logistic? Cakupan apa saja yang harus diubah dalam kaitan digitalisasi informasi? Apakah pengaruh digitalisasi informasi dalam semua lini dunia logistic?

“Data adalah bahan bakar terbaru.”, kata Jonathan Taplin. Terkait pernyataan tersebut, kita semua tentu tahu, dunia freight forwarder tergantung dari ketepatan dan kecepatan informasi data. Dalam fakta ini, digitalisasi informasi terlihat sangat membantu dunia freight forwarding. Beberapa ahli di Amerika memperkirakan dalam waktu kurang dari 5 tahun ke depan , big data serta internet of things akan mempengaruhi dunia logistic. Bahkan dalam 10 tahun ke depan, sudah diperkirakan pertumbuhan truk tanpa sopir, pengiriman via drones, peningkatan 3D printing dan pengembangan kecerdasan buatan untuk logistic. Pertambahan crowdsourcing dan marketplace untuk logistic serta aplikasi-aplikasi canggih sudah mulai banyak. Pertumbuhan ini akan menciptakan kompetisi global yang sangat ketat diikuti penurunan harga freight yang signifikan, sehingga diperlukan inovasi dan komitmen dari para pelaku usaha, bahkan freight forwarder dituntut mampu menganalisa neraca akuntasi mereka agar segala biaya yang timbul harus efektif dan efisien. Kompetisi semacam ini mudah dibaca dengan sampel antara angkutan penumpang online dan angkutan penumpang tradisional, terjadi persaingan harga antar angkutan penumpang online dan persaingan dengan angkutan penumpang tradisional.

Bisnis logistic akan bergeser dari mencari pelanggan menjadi dicari pelanggan. Pelanggan akan dengan mudah mencari data perusahaan dari internet hingga kemudahan membandingkan jadwal serta biaya pengiriman. Digitalisasi informasi akan sangat dituntut pelanggan, karena pelanggan akan membutuhkan end-to-end visibility & capability untuk pengiriman mereka. Pelanggan dewasa ini merasa perlu menentukan secara praktis bagaimana barang mereka akan dikirim serta mengetahui kemajuan proses pengiriman barang mereka secara mudah.

Belajar dari tahun-tahun lalu, kekuatan pelaku usaha logistic adalah core competencies-nya (dominasi trade lane, strategi pasar yang dinamis, bisnis model yang tepat, kemampuan operasional yang luar biasa, pengetahuan dalam industry pelanggan, komunikasi  yang bagus serta layanan yang hebat). Selain itu, Pelaku usaha logistic juga sudah terlihat mulai kreatif. Banyak value added services telah ditambahkan dalam layanan mereka, semisal : supply chain design, circular economy (return & repair services), light manufacturing (assembly & kitting), cross docking, shipment consolidation packaging, postponement, project logistic, sharing logistic facilities dan centralized management. Dalam tahun-tahun ke depan, arus digitalisasi infomasi yang sesuai dibutuhkan sesuai desakan pelanggan dan pertumbuhan industry logistik sendiri.

Bentuk utama dari system digital freight forwarder sendiri sebenarnya berupa : tracking & monitoring, information integration, EDI, database management, fleet management serta order management. Perubahan digitalisasi informasi yang kentara untuk beberapa tahun ke depan adalah bagaimana system freight forwarder dapat berada di jaringan internet sehingga semua stakeholder dalam industry logistic dan pelanggan dapat dengan mudah mengakses data demi kepentingan masing-masing. Dalam perubahan itu, ada 4 pilar yang harus dipertahankan, yakni: communication system, supply chain monitoring, vehicle tracking dan IT security.

Sudah terbentuk beberapa gagasan dan tema untuk menghadapi digitalisasi informasi, contohnya : information services (logistic control tower, analytic as service), logistic services (enhanced cross border platform, city logistic, same day delivery), delivery capabilities (drones, autonomous truck, 3d printing, crowdsourcing), circular economies (reverse logistic for product after sales) dan shared logistic capabilities (shared transport & warehouse capacity). Pengembangan selanjutnya tergantung dari bagaimana para pelaku usaha logistic mau menentukan visi usaha dan komunitas freight forwarder. Perencanaan pengembangan system digital logistic yang berkelanjutan juga akan sangat mmemberi keunggulan dibandingkan sekedar membeli system sekali pakai.

Perkembangan-perkembangan di atas, apabila direncanakan dan dilakukan dengan baik, akan memiliki implikasi positif yaitu : pertambahan respon freight forwarder dalam situasi pengiriman, prevensi yang aktif dalam menghadapi masalah, analisis berdasar data berkualitas tinggi, layanan personal kepada pelanggan yang lebih sesuai, efisiensi biaya dan waktu, kemudahan mengakses indeks performa, kemudahan memantau pengiriman dan kecepatan adaptasi untuk kebutuhan pelanggan. Beberapa perusahaan mungkin akan dengan mudahnya mendapat pelanggan, karena data serta jangkauan mereka yang mudah diakses di internet.

Melalui bahasan panjang yang telah terpapar di atas, keseimbangan antara teknologi digital dan manajemen bisnis yang akan menentukan kelangsungan para pelaku usaha logistic, meskipun juga ada variable regulasi yang mengikuti dunia logistik. Regulasi akan mengikuti perkembangan jaman dan teknologi pasti mampu mengikuti regulasi tersebut. Pada akhirnya, bisnis freight, apabila ditata dengan keahlian yang mendalam, kecerdasan melihat peluang, produktivitas yang konsisten serta pengalaman dalam menghadapi masalah akan menghasilkan keuntungan bagi stakeholder industry logistic dan pelanggannya.

By : Thomas Gendka Valentino
email : thomas@esiforwarder.com
website : http://thomas.esiforwarder.com

Komentar